January 24, 2018

My Post Partum Hair Loss Experience

Hi New Mommies out there :D

Setelah mempelajari berbagai hal tentang kehamilan, termasuk mengantisipasi newborn/ bayi baru/ kupe dan efek setelah melahirkan, ada satu hal yang tidak saya duga terjadi: POST PARTUM HAIRLOSS... Saat Freya memasuki bulan ke-3 entah kenapa setiap memanipulasi rambut dengan menyisir atau keramas, ada sejumput rambut yang selalu lepas. BANYAK, KAMAR PENUH RAMBUT SAUDARA-SAUDARA. 


Perasaan yang pertama dihadapi: PANIK, karena seumur hidup tidak pernah mengalami kerontokan rambut, dan rambut selalu distyle pendek sebahu selama 2 tahun terakhir.

Makanya setelah mencari di google ternyata saya mengalami efek penurunan Estrogen setelah melahirkan, sehingga rambut yang indah tebal karena resting phase menjadi rontok.

Ok, Let's talk about Siklus Rambut/ Hair Cycle kita... 
Biasanya antara 85 dan 95 persen rambut di kepala Anda tumbuh secara aktif, sementara 5 sampai 15 persen lainnya berada dalam tahap istirahat. Setelah masa istirahat, rambut ini jatuh - terutama saat kamu sedang menyikat gigi atau keramas - dan diganti dengan pertumbuhan baru. Wanita rata-rata mengalami kerontokan 100 lembar/hari.

Selama kehamilan, tingkat estrogen yang meningkat memperpanjang fase pertumbuhan. Ada sedikit rambut di fase istirahat dan sangat minimal terjadi kerontokan, jadi Kamu akhirnya memiliki rambut yang lebih tebal dan mengkilat.

Setelah melahirkan, bagaimanapun, tingkat estrogen Kamu merosot, dan lebih banyak folikel rambut memasuki tahap istirahat. Dalam lima bulan, kemungkinan Anda akan memiliki lebih banyak rambut keluar di kamar mandi dan sisir.

Tidak semua wanita menyadari perubahan dramatis pada rambut mereka selama kehamilan atau masa postpartum, namun cenderung lebih jelas di antara wanita dengan rambut lebih panjang.

Umumnya Postpartum Hairloss berlangsung selama bulan ke 3 sampai bulan ke 12, jadi tetap tenang ya dan rawat rambutmu dengan baik.

Sebaiknya Kamu berbicara dengan dokter tentang rambut rontok, jika menurutmu sudah berlebihan. Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia atau tiroiditis postpartum, yang merupakan kondisi yang dapat diobati.



Begini rambutku sekarang :P (ngaku-ngaku secantik ini)

Secara pribadi, saat ini saya sudah mencoba:
1. Hair tonic
2. Pixie hair cut
3. Organic shampoo dan conditioner

Tapi tetap saja rontok, malah sudah tidak bisa dibedakan apa rontok dari saya atau rambut suami :D.
Anyway, dipasrahkan saja dan dibawa doa. Mudah-mudahan saat Freya sudah masuk bulan ke-7, kerontokan rambut mulai berkurang sesuai teori-teori yang ada.

Best Regards, to all new Mommies out there


No comments:

Post a Comment